Dosen Universitas Darunnajah Muhammad Irfanudin Kurniawan Tekankan Transformasi Manajemen Pendidikan Islam di Era Disrupsi
- account_circle Nuraini
- calendar_month Ming, 9 Nov 2025
- visibility 36
- comment 0 komentar

ZONA.CO.ID (Jakarta) – Dosen Universitas Darunnajah (UDN) Jakarta, Muhammad Irfanudin Kurniawan, menilai bahwa manajemen pendidikan Islam kini berada di persimpangan penting. Di tengah pesatnya pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia, dari pesantren tradisional hingga universitas modern, banyak institusi masih tertinggal dalam hal pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Menurutnya, perkembangan sosial, disrupsi teknologi, serta meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap mutu pendidikan menuntut lembaga Islam untuk berbenah.
“Manajemen pendidikan Islam tidak cukup hanya berjalan di level administratif. Ia harus mampu membentuk sistem yang efektif, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai Islam,” ujarnya dalam analisis akademik yang membahas tantangan pendidikan Islam masa kini.
Irfanudin menilai bahwa sebagian besar lembaga pendidikan Islam masih menggunakan pola manajemen Barat secara prosedural tanpa penyelarasan dengan prinsip Islam.
Akibatnya, kegiatan manajerial tampak sibuk secara administratif, namun tidak menghasilkan inovasi yang bermakna.
Ia menegaskan, Islam sebenarnya memiliki fondasi nilai yang sangat kuat untuk dijadikan dasar pengelolaan lembaga.
Nilai tauhid, ihsan, dan amanah dapat membentuk paradigma manajemen yang tidak hanya efisien, tetapi juga berorientasi pada ibadah dan tanggung jawab sosial.
“Ketika nilai-nilai Islam dijadikan landasan manajemen, lembaga pendidikan tidak hanya menjalankan fungsi akademik, tetapi juga membangun karakter dan peradaban,” jelasnya.
Dalam pandangannya, lembaga pendidikan Islam harus bertransformasi untuk menghadapi era disrupsi.
Transformasi itu mencakup pengelolaan berbasis teknologi, penguatan visi kelembagaan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang memahami manajemen berbasis nilai.
Ia juga mengingatkan bahwa modernisasi manajemen tidak berarti meninggalkan akar spiritualitas Islam.
Justru, keseimbangan antara inovasi dan nilai keislaman menjadi faktor penting agar lembaga pendidikan mampu menjawab tantangan global tanpa kehilangan identitas.
“Jika lembaga Islam berani berinovasi tanpa melupakan nilai spiritualnya, mereka bukan hanya mampu bertahan di tengah perubahan, tetapi juga menjadi teladan dalam membangun sistem pendidikan yang beradab,” tulisnya.*
- Penulis: Nuraini
- Editor: Nuraini
- Sumber: Sindo News

Saat ini belum ada komentar