Budi Santoso Dorong Reformasi WTO untuk Wujudkan Perdagangan Global yang Adil
- account_circle Nuraini
- calendar_month Rab, 5 Nov 2025
- visibility 32
- comment 0 komentar

ZONA.CO.ID (Jakarta ) – Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menegaskan pentingnya langkah nyata dari negara-negara anggota untuk mendorong reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Menurutnya, reformasi ini krusial agar lembaga tersebut tetap relevan dan mampu menjaga sistem perdagangan multilateral yang adil di tengah tantangan global yang terus berkembang.
Dalam Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Investasi G20 di Gqeberha, Afrika Selatan, Budi menekankan bahwa dibutuhkan kemauan politik yang kuat untuk membangun kembali kepercayaan terhadap mekanisme WTO.
“Negara-negara anggota harus berani mengambil langkah konkret untuk memperkuat kembali kepercayaan terhadap sistem perdagangan global dan memastikan WTO tetap menjadi forum utama dalam menyelesaikan isu perdagangan,” ujar Budi Santoso.
Ia juga menyampaikan dukungan Indonesia atas penunjukan Duta Besar Norwegia untuk WTO, Petter Ølberg, sebagai fasilitator reformasi lembaga tersebut.
Menurut Budi, proses reformasi ini perlu dilakukan secara terbuka dan berorientasi pada kepentingan bersama.
Lebih lanjut, Budi menilai penting untuk kembali pada semangat dasar Perjanjian Marrakesh 1994, yang menjadi pijakan pembentukan WTO.
“Semangat pendirian WTO harus terus dijaga agar lembaga ini tidak kehilangan jati diri dalam memperjuangkan perdagangan yang inklusif dan berkeadilan,” tambahnya.
Budi juga mengingatkan bahwa meningkatnya kebijakan perdagangan unilateral berpotensi melemahkan fondasi sistem perdagangan multilateral. Karena itu, ia menyerukan agar setiap negara tidak menggunakan perdagangan sebagai alat politik.
“WTO memang tidak sempurna, tapi tetap menjadi aset global penting yang harus kita rawat bersama,” tegasnya.
Dalam forum G20 tersebut, para menteri perdagangan sepakat untuk memperkuat sistem perdagangan internasional yang lebih transparan, berkelanjutan, dan inklusif, dengan menempatkan kepentingan negara berkembang sebagai bagian penting dari reformasi.*
- Penulis: Nuraini
- Editor: Nuraini
- Sumber: Antaranews

Saat ini belum ada komentar