Kemendikbud Tegaskan Keselamatan Siswa Prioritas Utama Usai Dugaan Menu MBG Tercemar
- account_circle Nuraini
- calendar_month Sab, 8 Nov 2025
- visibility 34
- comment 1 komentar

ZONA.CO.ID (Sumut) – Dugaan adanya bahan berbahaya dalam menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang hampir dibagikan ke siswa sekolah kini menjadi sorotan publik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan keselamatan siswa menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus tersebut.
Petugas menemukan indikasi zat berbahaya pada salah satu menu MBG sebelum sempat dibagikan kepada siswa.
Dugaan ini muncul setelah hasil pemeriksaan cepat menemukan bahan yang tidak sesuai dengan standar keamanan pangan.
Makanan itu langsung diamankan dan dikirim ke laboratorium untuk uji lebih lanjut.
Kasus ini terungkap di salah satu sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.
Meski belum disebutkan secara resmi lokasi sekolahnya, pemerintah telah menelusuri sejumlah titik distribusi yang terhubung dengan penyedia bahan makanan tersebut.
Peristiwa ini diketahui terjadi baru-baru ini, saat proses distribusi makanan MBG berlangsung di beberapa sekolah.
Kemendikbudristek bersama Dinas Kesehatan dan pihak kepolisian turun tangan menyelidiki dugaan pencemaran tersebut.
Tim laboratorium juga dikerahkan untuk memastikan sumber zat berbahaya dan penyebab kontaminasi.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan menekan angka stunting.
Dugaan adanya makanan tercemar memicu kekhawatiran masyarakat karena menyangkut keselamatan siswa dan kualitas pelaksanaan program nasional tersebut.
Kemendikbudristek memperketat pengawasan terhadap seluruh proses penyediaan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi ke sekolah.
“Keselamatan siswa adalah prioritas utama. Kami memastikan setiap menu dalam program MBG harus melalui pengawasan dan uji keamanan ketat sebelum disajikan,” ujar pejabat Kemendikbudristek dalam keterangan resminya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan adanya unsur kelalaian atau tindakan lain yang menyebabkan dugaan kontaminasi tersebut.
Pemerintah meminta masyarakat tetap tenang dan menunggu hasil resmi dari pemeriksaan laboratorium.*
- Penulis: Nuraini
- Editor: Nuraini
- Sumber: Tribun Medan
