WHO: Gaya Hidup Modern Picu PTM, Ini Kata Ahli!
- account_circle Nuraini
- calendar_month Jum, 7 Nov 2025
- visibility 43
- comment 0 komentar

ZONA.CO.ID (Jakarta) – Gaya hidup serba cepat, konsumsi gula berlebihan, tekanan pekerjaan, serta paparan polusi udara menjadi kombinasi berbahaya yang memicu peningkatan penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia.
Data terbaru dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) SEARO Report 2024 menunjukkan bahwa PTM seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, mencapai 73% dari total kematian.
Laporan WHO menyoroti bahwa 35% dari kematian akibat PTM disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, diikuti oleh kanker (12%) dan penyakit pernapasan kronis (6%).
Lebih lanjut, WHO juga menekankan bahwa polusi udara dan stres oksidatif menjadi faktor risiko utama yang mempercepat kerusakan sel tubuh dan memicu berbagai penyakit.
“Radikal bebas yang terbentuk akibat polusi, makanan olahan, dan stres kronis dapat mengganggu keseimbangan pH tubuh, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan metabolisme,” ujar dr. Karina Andini, seorang ahli kesehatan masyarakat.
Di tengah kekhawatiran ini, konsumsi air alkali dengan pH 9 disebut-sebut dapat menjadi solusi untuk menangkal dampak buruk gaya hidup modern.
Air alkali diklaim dapat membantu menetralkan kelebihan asam dalam tubuh dan menjaga stabilitas pH darah.
“Air dengan pH basa antara 8-10 dapat membantu menetralkan kelebihan asam dalam tubuh dan menjaga stabilitas pH darah. Dalam hal ini, air alkali pH 9 dinilai ahli menjadi rentang paling ideal untuk mendukung hidrasi sel tanpa mengganggu keseimbangan alami tubuh,” tulis Kompas.com dalam artikelnya.
Namun, dr. Karina mengingatkan bahwa konsumsi air alkali hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor penting dalam menjaga kesehatan.
“Perlu diingat bahwa perubahan gaya hidup secara menyeluruh, termasuk pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres yang baik, tetap menjadi kunci utama untuk mencegah PTM,” tegasnya.*
- Penulis: Nuraini
- Editor: Nuraini
- Sumber: Kompas.com

Saat ini belum ada komentar